Contoh RPP Pembelajaran Terpadu

Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  
PEMBELAJARAN TERPADU


Mata Pelajaran          : 1. Matematika
                                       2. PLBJ
                                       3. IPA                     
Tema                           : Keluarga
Satuan Pendidikan    : Sekolah Dasar
Kelas/Semester          : III / II
Alokasi Waktu           : 1 x pertemuan (6x35 menit)
Hari / Tanggal           : Kamis / 19 Maret 2015

I.     STANDAR KOMPETENSI

1.      Matematika
Geometri dan pengukuran
Menggunakan pengukuran waktu panjang dan berat dalam pemecahan masalah

2.      PLBJ
Siswa dapat mengenal, memahami upacara adat Betawi melalui pengamatan dan komunilasi

3.      IPA
Mengidentifikasi sifat-sifat benda padat, cair dan gas

II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dan Indikator
1.      Matematika
·   Memilih alat ukur  sesuai dengan fungsinya (meteran, jam, atau   timbangan)
·         Memilih alat ukur yang sesuai dengan benda yang di ukur
2.   PLBJ
·         Mengenal tata cara upacara adat turun tanah
·         Menjelaskan tata cara pada upacara adat turun tanah
3.   IPA
·         Mengidentifikasi sifat sifat benda padat, cair dan gas
·         Membandingkan sifat benda cair
·         Membandingkan  sifat benda padat



III. MATERI PEMBELAJARAN

Untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator di atar ditetapkan materi pembelajaran sebagai berikut.

1.      Matematika
Memilih alat ukur  sesuai dengan fungsinya (meteran, jam, atau timbangan)
Meteran           : penggaris, meteran pita, meteran gulung, meteran saku
Timbangan      : neraca, timbangan duduk, timbangan digital, timbangan dacin, timbangan
                           badan, timbangan berdiri
Jam                  : jam dinding, jam digital, jam tangan

2.      PLBJ
Menyebutkan daerah asal upacara adat Turun Tanah, menjelaskan maksud diadakan upacara turun tanah, member contoh nama hidangan yang disajikan saat upacara turun tanah, dan mengenal  tata cara upacara adat turun tanah beserta urutan  acaranya.

3.      IPA
Membandingkan sifat-sifat benda padat dan cair dan  mengelompokkan yang termasuk benda padat dan benda cair.

IV. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Persiapan/pra pembelajaran

Guru mempersipkan segala sesuatu yang akan mendukung pelaksanaan  proses pembelajaran terpadu, seperti : mengatur ruangan, menyiapkan alat/media pembelajaran yang akan digunakan.

2. Kegiatan Pembukaan
  • Siswa dikondisikan ke dalam situasi belajar yang kondisif.
  • Melakukan kegiatan apersepsi dengan cara mengajak siswa bertepuk tangan “tepuk tunggal ganda”, sebagai motivasi untuk membangkitkan gairah belajar siswa.
  • Menyampaikan secara lisan dan menuliskan di papan tulis materi yang akan dipelajari, dilanjutkan dengan menjelaskan kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat dicapai siswa setelah pertemuan pembelajaran berakhir.
  • Guru menjelaskan langkah-langkah  kegiatan yang harus dilakukan siswa selam pembelajaran belangsung       

   3. Kegiatan Inti

  • Guru menjelaskan tentang alat ukur panjang, waktu dan berat 
  • Guru menjelaskan macam-macam alat ukur panjang  beserta fungsinya melalui gamba
  •  Guru menjelaskan macam-macam alat ukur berat  beserta fungsinya melalui gambar
  •  Guru menjelaskan macam-macam alat ukur waktu  beserta fungsinya melalui gambar
  • Secara berpasangan siswa melakukan Tanya jawab dengan teman sebangku tentang macam-macam alat ukur dan fingsinya melalui gambar yang dihubungkan dengan upacara adat Turun Tanah (contoh : bayi 7-8 tahun di timbang menggunakan timbangan badan dan lain-lain)
  • Secara bergiliran siswa membaca materi upacara adat turun tanah
  • Guru menceritakan asal usul upacara adat turun tanah.
  • Guru menjelaskan maksud diadakan upacara adat turun tanah dan menjelaskan tata cara upacara adat turun tanah
  • Guru memberi contoh hidangan yang biasa disajikan saat upacara Turun Tanah
  •  Kegiatan selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok untuk mensimulasikan upacara adat turun tanah dan siswa mengelompokan benda-benda padat dan cair sesuai benda yang telah di sediakan (hidangan yang disajikan pada upacara adat turun tanah seperti kue-kue, buah-buahan, nasi uduk dan minuman) serta mengamati benda-benda tersebut dengan menyebutkan sifat-sifat dari benda padat dan cair
  • Setiap kelompok mempresentasikannya di depan kelas, kelompok yang lain menyimak.
  • Setiap kelompok mencatat hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan.
4. Kegiatan penutup
  •  Siswa dibimbing untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas dalam pertemuan ini.
  • Tindak lanjut dengan pembiasaan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan.
  •  Memberikan penugasan berupa PR dari LKS.
  •  Mnyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan berikutnya.
V.    ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1.      Buku Paket Tematik kelas 3
2.      LKS tematik kelas 3
3.      Koran , majalah dan buku-buku pengetahuan
4.      Lingkungan di sekitar sekolah
5.      Gambar-gambar alat ukur
6.      Makanan dan minuman


VI. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1.    Prosedur Penilaian:

a.    Penilaian proses dilakukan untuk melihat kejasama siswa dalam kelompok
b.    Penilaian akhir ( post test )

2.    Jenis dan bentuk tes :

a.    Tes tulisan bentuk uraian terbatas,, dilakukan pada akhir pembelajaran
b.    Tes lisan dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa                sebelum dan sesudah pembelajaran
c.    Tes kinerja dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengukur:
     a)  keruntutan dalam menceritakan urutan tatacara upacara adat Turun Tanah.
     b)  ketepatan dalam pengelompokan benda-benda padat dan cair.
     c)  ketepatan mengamati fungsi dari alat ukur (meteran, jam, timbangan).

3.    Alat Penilaian

a.    Lembar soal , terlampir
b.    Lembar pengamatan, terlampir
c.    Lembar penilaian kinerja, terlampir

VII. SUMBER RUJUKAN

1.    Ilmu Pengetahuan Alam, untuk sekolah dasar kelas 3, CV Pustaka Bengawan,
2.    Matematika, untuk Sekolah Dasar Kelas 3, Qualitas Ilmiah Competity
3.    Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta, untuk Sekolah Dasar Kelas 3, Arya Duta, tahun 2009

 http://id.wikipedia.org/wiki/Rencana_pelaksanaan_pembelajaran


Lokasi: Kamal, Kalideres, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF GLOBALISASI DAN DESENTRALISASI

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF GLOBALISASI DAN DESENTRALISASI A.     Pengertian Pendidikan. Pada dasarnya pengertian pendidikan (  UU  SISDIKNAS No.20 tahun 2003  ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu:...
Baca selengkapnya

Analisis SWOT Tentang Visi dan Misi Sekolah

Visi “ Menghasilkan manusia yang berbudi pekerti luhur unggul dalam IPTEK dan IMTAQ” Misi                  : 1. Membiasakan berprilaku baik                           2. Mendidik siswa agar disiplin dalam belajar                           3. Menumbuhkan budaya kompetitip dan sportif                           4. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang                   di anut A. Analisa metode SWOT untuk SDN Kamal 05 Pagi Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu...
Baca selengkapnya

Teknik Pendidikan Untuk Anak Disleksia

Teknik Pendidikan Untuk Anak Disleksia Jaman dahulu, anak tak bisa membaca adalah anak bodoh Plain stupid . Hari ini manusia kian pandai memilah mana yang bodoh karena tak belajar, atau pintar tapi tak bisa mengungkapkan secara verbal ataupun lisan. Berdasarkan pengalaman saya 10 tahun bergabung di dunia pendidikan, sering kali menemukan anak didik pada usia diatas 9 tahun belum bisa membaca, sehingga saya merasa termotivasi untuk mengetahui ada apa dengan anak tersebut padalah dilihat dari fisik mereka sama dengan teman sebaya lainnya. Baru beberapa bulan ini saya mengetahui anak tersebut disebut dengan “disleksia”. Kata disleksia diambil dari bahasa Yunani, dys yang berarti “sulit dalam …” dan lex (berasal dari legein, yang artinya berbicara). Jadi disleksia merupakan sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada anak tersebut dalam melakukan aktifitas membaca dan menulis. Gangguan ini bukan bentuk dari ketidakmampuan fisik, seperti kar...
Baca selengkapnya